Kamis, 17 Mei 2018

PRODUK

Produk dari PT.Buka Buku adalah terbitan buku dengan cover yang berkualitas baik jenis soft maupun hardcover. Selain itu cover dari PT.Buka Buku ini tahan air sehingga apabila buku tersebut terkena air maka tidak akan merobek kertas dari cover tersebut hal ini mampu membantu para pembaca agar memiliki buku yang tahan lama/awet. Kami juga menyarankan agar buku tersebut disampuli supaya lebih awet. 

Produk PT.Buka Buku dapat dibeli di store kami langsung yaitu di Jalan Pulau Buru No 65 Boja. Selain itu bisa dibeli melalui media online tersedia di tokopedia, bukalapak dan shoopee untuk Instagram bisa dihubungi di @Bukabukustore

Menulislah karena menulis adalah keberanian –Pramoedya Ananta Toer

SEJARAH PT.BUKA BUKU


PT.Buka Buku adalah penerbit indiependent yang menghadirkan buku buku baik karya sastra baik fiksi maupun non fiksi serta buku di bidang sejarah, poliik maupun ekonomi.
PT.Buka Buku didirikan oleh Kayana, seorang pengussaha muda yang mencintai buku dan ingin memberi ruang kepada siapapun untuk mencapai mimpinya sebagai penulis.
Penerbitan perdana kami pada bulan Maret 2016 hal itu menjadi energi possitif untuk perusahan kami karena dalam hal ini mendapat sambutan baik dari pembaca dan penikmat buku ini. Tak jarang, kami juga menerima masukan dari mereka, masukan terssebut akan kami pertimbangkan dan akan kami jadikan acuan untuk menjadi penrbit buku terbaik di nusantara
Pada tahun 2017 kami diundang di acara Book Fair Fest untuk mendirikan booth dengan menjual buku terbitan Buka Buku. Hal ini menjadikan perusahaan kami memiliki citra baik dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Selain itu, menandakan apabila PT.Buka Buku ini mampu diberi amanah untuk menjalankan tugasnya.


Selasa, 15 Mei 2018

VISI MISI PT.BUKA BUKU

Visi dan Misi PT.Buka Buku 

Visi:

  1. Menjadi platfom yang memberikan ruang kepada para penulis muda untuk berekspresi melalui tulisan.
  2. Menjadi Penerbit Buku lokal yang mengedepankan kualitas 


Misi:

  1. Memberikan konten yang menarik bagi para pembaca 
  2. Memberikan ruang bagi pembaca untuk menulis dan mempublikasikan tulisan
  3. Menerbitkan buku dengan kualitas cover, kertas dan isi yang berkualitas
  4. Dapat menjadi penerbit buku yang mampu berdiri sendiri dan berada pada jalur indiependent

Latihan Korespondensi 1

Kamis, 12 April 2018

Boja, 27 September 2015


Pagi itu jam 07.00 aku bergegas menuju daerah sumowono untuk kegiatan traveling and teaching yang diadakan oleh komunitas 1000 guru semarang, aku bersama mbak nana berangkat dari boja lewat jalur via limbangan, jalan menuju sumowono cukup jauh ditambah lagi jalanya rusak begitu


Sebelum meuju perpustakaan aku dan mbak nana berhenti di indomaret untuk menunggu relawan yang lain, di sela sela menunggu kiya disugguhkan suatu pawai/karnaval di depan terminal sumowono,





selang beberapa menit relawan pun datang. Relawan itu namanya mbak ika dan mbak sekar, mbak ika jurisan FK Kedokteran UNDIP, mbak sekar jurusan bahasa inggris di UNTAG, setelah pawai tsb selesai kita melanjutkan perjalanan ke salah satu desa di sumowono yaitu desa mendongan jalannya cukup ekstrim berlubang, nanjak, istilah orang jawa menyebutnya "dalane koyo kali asat" Namun kita disuguhkan pemandangan yang cukup nature/alam banget kita bisa melihat gunung ungaran dari sini





Sesampainya diperpustakaan kita bertemu adik adik disana  cukup ceria adik adik menyambut kami, oh iya yang memiliki perpustakaan tsb adalah kang walji, perpustakaan tsb belum ada sorotan dari pemerintah, rak buku masih seadanya, papan tulis pun juga seadanya.                Kami mengawali pembelajaran dengan perkenalan dan menyebutkan cita cita masing- masing  ada yang mau jadi tentara,polisi,kolektor,dosen,guru.                                              Adik adik sangat antusias mengikuti kegiatan ini malah ada yang menangis karena malu tidak mau perkenalan takut mungkin ya.                  Adik adik itu antaralain dino,rahmat,adit,johan,ratna,dian,efa.                                                  Setelah perkenalan kami membawa secarik kertas yang bertuliskan pohon impian. Disitu adik adik menulis cita citanya dan di tempel di pohon impian yang bertujuan agar memotivasi adik adik supaya tetap semangat dalam menggapai cita cita.             Next dilanjut permainan yaitu "kotak pos" Iya kotak pos mainan waktu SD dulu sangat sederhana tapi menyenangkan disitu cara mainya kita menyanyi lagu kotak pos sambil tangan menepuk telapak tangan lawan sampai ada yang jaga, Haha aku mengikuti dengan senang jadi ingat jaman dulu Wohoo akhirnya akuu menuju grand final   yeeee                            
Tapi kalah wkwk gapapalah its just a game, Setelah acara selesai kami melanjutkan perjalanan pergi kerumah masing-masing Di tengah perjalanan menuju rumah yiba tiba motor kak ika tidak terkendelai melewati jalan nanjak itu, setelah dicoba terus namun gagal akhirnya ada bapak bapak yang nolong kami dan setelah itu perjalanan mulai mulus Yaa begitulah weekend aku, Karna jadi seorang relawan itu butuh perjuangan :')

Sabtu, 08 Agustus 2015

Analisis Cerpen Juru Masak Karangan Damhuri Muhammad


    I.            Unsur Intrinsik

A.   Judul        : Juru Masak

B.  Tema         :  Bidang Keahlian

C.  Setting       :

a)    Tempat

-        Lareh Panjang : ( Makaji yang merupakan juru masak nomer satu di Lareh Panjang.)

-         Rumah Mangkudun : ( Kenduri di rumah Mangkudun begitu

Semarak.)

b)    Waktu

-         Beberapa tahun lalu : ( Beberapa tahun lalu, pesta perkawinan Gentasari dengan Rustamdji yang digelar dengan menyembilih tiga belas ekor kambing dan berlangsung tiga hari.)

-         Sejak dulu : ( Sejak dulu, Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja.)

-         Kini : ( Azrial kini sudah menjadi juragan, punya enam rumah makan dan dua puluh empat anak buah yang tiap hari melayani pelanggan.)

-         Sejak ibunya meninggal : ( Sejak ibunya meninggal, ayahnya itu sendirian saja di rumah tidak ada yang merawat.)

-         Dua hari sebelum perhelatan berlangsung : ( Dua hari sebelum perhelatan berlangsung, Azrial putra dari makaji dating dari Jakarta. Ia pulang untuk menjemput makaji.)

c)     Suasana

-         Kacau : ( Apabila Makaji tidak dilibatkan gulai kambing akan terasa hambar.)

-         Bingung : ( Rombongan mempelai pria tiba, gulai kambing, gulai nangka, gulai kentang, gulai rebung, dan aneka hidangan yang tersaji bukan masakan Makaji.)

-         Kesal : ( Kalau besok gulai nangka masih sehambar ini, kenduri tak usah dilanjutkan!.)

-         Debat : ( “Mungkin sudah saatnya Ayah berhenti.”

 “ Belum! Akan Ayah pikul beban ini hingga tangan Ayah tak lincah lagi meracik bumbu,”balas Makaji.)

-         Sedih : ( Dengan berat hati Azrial melupakan Renggogeni.)


D.    Tokoh dan Watak :

a)    . Makaji

-         Baik hati : ( Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta.)

-         Pekerja keras : ( Di usia senja, ia masih tangguh menahan kantuk, tangannya gesit meracik bumbu, masih kuat ia berjaga semalam suntuk.)

-         Tanggung jawab : ( Beri Ayah kesempatan satu kenduri lagi, anak gadis Mangkudun dipinang orang. Sudah terlanjur Ayah sanggupi, malu kalau tiba-tiba dibatalkan.)

b)    Mangkudun

-         Sombong : ( Bahkan bila ia jadi kepala desa pun, tak sudi saya punya menantu anak juru masak!)

-          Keras kepala : ( Mangkudun benar-benar menepati janji Renggogeni , bahwa ia akan mencarikan jodoh yang sepadan dengan anak gadisnya.)

c)     Azrial

-         Baik hati : ( Bagaimana kalau Ayah jadi juru masak di salah satu rumah makan milik saya di Jakarta? Saya tak ingin lagi berjauhan dengan Ayah.)

-         Pendendam : ( Dengan maksud mengacaukan perhelatan  Mangkudun, Makaji diboyong ke Jakarta oleh Azrial.)

-         Pekerja keras : ( Awalnya ia hanya tukang cuci piting di rumah makan milik seorang perantau, kini Azrial sudah jadi juragan, punya enam rumah makan dan dua puluh empat anak buah.)

d)     Renggogeni

-         Baik hati : ( Dia laki-laki taat, jujur, bertanggung jawab.)

-         Pintar : ( Tidak banyak orang Lereh Panjang yang bisa bersekolah tinggi seperti Renggogeni.)

-         Penurut : ( Karena menuruti kemauan Ayahnya untuk di jodohkan.)




E.   Alur

Alunya yaitu maju mundur atau campuran.


F.    Sudut Pandang

Sudut Pandangnya yaitu orang ketiga serba tahu

Karena pengarang sudah mengetahui apa yang akan terjadi jika tidak ada Makji.


G.   Amanat

-         Janganlah memaki seseorang jika suatu saat akan membutuhkannya.

-         Jangan mempunyai rasa dendam kepada siapapun yang telah menyakiti tapi berpikirlah kedepan.

-         Jaga, hormati, dan lindungi orangtua kita.

-         Kunci kesuksesan yaitu adanya usaha, kerja keras, dam kegigihan.

-         Hilangkan sifat sombong yang akan menjerumuskanmu pada penderitaan.

-         Jangan memaksakan sesuatu yang tak di kehendakin karena akan berakibat buruk kedepannya.


   II.            Unsur Ekstrinsik


A)   Nilai Sosial

( Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta.)

B)    Nilai Budaya

( Dengan adanya khas budaya dari Lareh Panjang yaitu berupa makanan seperti : Gulai kambing, gulai nangka, gulai kentang, gulai rebung,  adanya pusaka peninggalan sesepuh adat Lereh Panjang, dan adanya pesilat turut ambil bagian memeriahkan pesta perkawinana.)

C)   Nilai Moral

( Buruk : “Bahkan bila ia jadi kepala desa pun, tak sudi saya punya menantu anak juru masal!”.

Baik : “ Kalau memang masih ingin jadi juru masak, bagaimana kalau Ayah jadi juru masak di salah satu rumah makan milik saya di Jakarta? Saya tak ingin lagi berjauhan dengan Ayah.”)